Selasa, 06 Februari 2018

Masih pada hal yang sama...

kemarin aku telusuri jalan, jalan begitu terlihat lurus tetapi menyimpang polemik yang mengilukan. beberapa orang berkonspirasi untuk melebur dalam dimensi kedisplinan. tidak terpatri oleh kasat mata, mereka akan selalu berkontemplasi menelusuri semesta. duduk dan melihat layar putih, membius kepalaku agar aku berhenti. tetapi apa yang malah terjadi gejolak jiwa mulai menggenggam paksa apa yang sedang dilakukan. perlahan demi perlahan muncul dalam sebuah kalimat yang mungkin sudah tidak memiliki makna. tanda apa yang diberikan, semua mulai buram. 

"kamu mau jadi apa?"
"usahanya sudah?"
"apa yang kamu harapkan?"
"apakah kamu baik-baik saja"
"sekarang yang kamu kerjakan untuk siapa"
"setelah ini kamu mau jadi apa"

pertanyaan yang menghancurkan pertahanan, selalu terngiang dalam lubuk hati. kadang  mulai goyah dan tak percaya diri. dengan segala hal tidak tetap dan selalu dilakukan. memang benar proses pematangan, tetapi sampai kapan. rezeki selalu berpihak kepada manusia tanpa disadari, karena sang pencipta sudah mengatur. hanya saja pemikiran terlalu menentang perkataan hati, walau sebenarnya tahu, hati dan pikiran jarang sekali bersahabat tetapi saling membutuhkan. dan bisa disimpulkan keduanya jaim. 

saat seperti ini, kadang sangat diperlukan seseorang yang menjadi support pastinya selain orang tua. tapi lakgi-lagi, pikiran selalu menentang keinginan hati tersebut. pikiran berkata : untuk apa, mau ditinggalin lagi, mau diatur dan dibuat penjara, untuk apa, dari pada ribet mending kerjain yang bisa dikerjain. jangan balik lagi dimana diri jatuh tanpa pertahanan yang kuat. ingat kata pidi baiq "pacaran itu untuk putus, kalau ngga pisah ya ditinggal nikah". pikiran mulai meracuni diriku dengan berbagai alasan yang kadang masuk akal. nah hati kadang bersedih karena pendapatnya tidak didengar. tapi bak dikata hati saat ini hanya bisa mengalah. tidak ingin berdebat dengan pikiran.

sekarang dalam pikiran berkecamuk ilusi yang harus dibuat menjadi nyata, disaat tubuh yang kurang bergitu bersahabat, pikiran tetap memaksa untuk menyelesaikannya. demi apa sebenarnya. sekarang mungkin pencarian jati diri itu pun mulai merangkak maju, sebelum memperlihatkan cahaya yang sebenarnya. lakukan dan lakukan. pembagian waktupun sudah dimulai.

Tidak ada komentar:

KATO "Nyap - nyap!!!"

Sumber Foto : Noza (Wa_29 November 2021) Dinas Pariwisata Provinsi Riau melangsungkan kegiatan Kenduri Riau selama 4 hari  dari tanggal 26-2...