Minggu, 12 November 2017

RINCING (Pusat Studi Seni Pertunjukan Melayu)




Hari ini tepat pukul 15.00 di Anjungan Seni Idrus Tintin, saya bergabung dengan beberapa teman serta dosen saya untuk membicarakan kelangsungan seni pertunjukan melayu. ada beberapa konten yang kami diskusikan. 
Provinsi riau memiliki budaya yang tidak kalah menariknya dari daerah lainnya. Hanya saja belum terpublikasi dan terkoordinir secara signifikan. Kekurangan SDM dalam peningkatan mutu pengkajian seni pertunjukan terkhususnya dan kemauan SDM dalam mendokumentasi serta meriset kembali tentang pertunjukan di Riau sangat diharapkan muncul dan ada. 
Wacana selama ini, Provinsi Riau memiliki beragam seni pertunjukan hanya saja kekurangan penulis serta pengamat sesuai porsinya. Beberapa artikel tentang seni pertunjukan sangat sedikit ditemukan apalagi buku-buku yang berkaitan dengan seni pertunjukan budaya melayu. Selama ini budaya melayu kebanyakan mengarah ke sastra, memunculkan beberapa penulisan tentang seni pertunjukan seyogyanya harus diseimbangkan.
Oleh karena itu, RINCING berharap bisa merancang dan memberikan kontribusi bagi Provinsi Riau untuk mendokumentasikan serta meriset kembali kebudayaan (seni pertunjukan) dalam berbagai persfektif baik antropologis, sosiologis, historis, etnomusikologi, etnokoreologi, dan sebagainya. Sehingga dari berbagai persfektif tersebut muncullah wawasan dan pengembangan pengetahuan oleh seluruh lapisan masyarakat tentang kebudayaan Melayu yang masih banyak terpendam selama ini.
Diskusi RINCING sementara terdiri dari Aristofani, Cendra Putra Yanis, Rika Wirandi, Rizki Dwi Kemala, Weldi Syahputra, Ade Syahputra, Ira Warda Nova, dan Dewi Safrila Darmayanti.

Tidak ada komentar:

KATO "Nyap - nyap!!!"

Sumber Foto : Noza (Wa_29 November 2021) Dinas Pariwisata Provinsi Riau melangsungkan kegiatan Kenduri Riau selama 4 hari  dari tanggal 26-2...